MPASI Ala Baby Led Weaning

Published by Nia on April 3, 2021April 3, 2021

Hai semuanya, setelah lama banget vakum dari dunia per-blog an kali ini aku ingin berbagi pengalamanku MPASI si bocah pentol. Anakku kini berusia 7 bulan, yang mana aku memulai MPASI sejak ia bersusia 5,5 bulan.

Menu awal MPASI yang kuberikan untuk si bayi adalah puree sayur dan buah seperti ubi manis, pear, dan apel. Namun seiring bertambahnya usia si bayi, aku mulai kebingungan mencari ragam menu untuk bayi berusia 7 bulan keatas. Tak disangka aku menemukan instagram “Solid Start” yang menerapkan sistem BLW atau baby led weaning.

Baby Led weaning merupakan metode Mpasi yang membiarkan anak untuk memilih dan memakan sendiri makanannya tanpa disuapi. Jenis makanan yang diberikan di metode ini bukan berupa puree namun merupakan “Fingers food” atau makanan yang sudah dipotong-potong,bertekstur lunak dan gampang digenggam oleh anak.

Salah satu manfaat dari metode ini adalah mengasah perkembangan motorik anak, misalnya kordinasi tangan dan mata, kemampuan mengunyah, ketangkasan serta pola makan yang sehat. Karena anak belajar untuk berhenti makan ketika sudah kenyang, berbeda halnya ketika anak disuapi.

Memperkenalkan BLW pada anak

Mpasi biasanya diperkenalkan ketika anak menunjukan tanda-tanda kesiapan, semisal bisa duduk tanpa disokong, menunjukan ketertarikan pada makanan dan mampu mendorong makanan ke kerongkongan dengan gerakan menguyah dan menelan. Tanda-tanda ini muncul biasanya ketika anak menginjak usia 6 bulan, dan kebanyakan anak di usia ini sudah mampu makan sendiri namun kemampuan untuk mengunyah belum maksimal hingga usia 9 bulan. Proses BLW akan membantu anak dalam meningkatkan keterampilan menguyah mereka.

Menu Awal BLW

Dikarenakan sebelum memulai metode BLW, bayiku sudah kuperkenalkan dengan berbagai puree sayur dan buah. Seperti brokoli, ubi manis, buncis, apel , alpukat dan pear. Sehingga saat mulai mencoba metode BLW ia sudah terbiasa memakan makanan tersebut dan tidak memiliki reaksi alergi. Namun jika emak emak baru mau mencoba metode ini, mulailah dengan satu persatu bahan makanan (jangan lansgung dicampur misal brokoli dan kentang). Gunanya adalah untuk mengetahui apakah si bayi memiliki alergi atas bahan makanan tertentu.

semisal emak-emak mau mencoba memperkenalkan metode BLW dalam pemberian MPASI, potong bahan makanan tipis dan panjang agar mudah dipegang oleh bayi. Selain itu , jika bahan makanan tersebut perlu di masak semisal wortel usahakan dimasak hingga lembut, agar mudah dicerna oleh bayi, namun untuk buah-buahan seperti alpukat atau mangga bisa dipotong memanjang dan tipis.

ketika si Bayi sudah terbiasa dengan makanan satu bahan, mamak bisa mulai mengkombinasikan bahan bahan makanan yang ada. Usahakan untuk tidak menambahkan garam ke makanan anak bayi, karena tubuh mereka belum bisa memproses garam dengan baik.

Menu Kombinasi sendiri, merupakan gabungan dua bahan makanan. Semisal, karena aku masih memiliki sisa puree ubi manis yang aku bekukan 2 minggu lalu. Akhirnya puree ubi manis tersebut aku campur dengan telur, sedikit tepung dan air, lalu membuatnya dadar dari kombinasi bahan-bahan tersebut. Tekstur dari kombinasi bahan-bahan ini sangat lembut, sehingga mudah dikonsumsi oleh anak bayi.

Mpasi ala BLW tidak semudah yang terlihat, terkadang si bocil akan menolak untuk menyentuh makanan yang disodorkan, karena itu ada beberapa tips yang bisa mamak lakukan untuk menstimulasi bocil untuk mengambil makanan yang disodorkan didepan mereka.

1. Ambil sepotong makanan dan sodorkan didepan wajah si bocil, secara reflex bocil akan berusaha meraih makanan tersebut dan mengarahkannya ke mulut

2. Makan makanan tersebut didepan si bocil, si bocil akan penasaran dan berusaha untuk meraih makanan tersebut.

3.Sodorkan makanan dari mulut ke mulut, secara reflex bocil akan membuka mulutnya dan meraih makanan.

Perlu di ingat mengajarkan anak untuk makan butuh kesabaran dan proses, terlebih lagi memperkenalkan MPASI ala BLW tidaklah mudah. Namun dengan kesabaran dan konsistensi anak akan belajar untuk makan secara independent dan mengasah kemampuan motorik mereka.